Hamim : Pemanfaatan Teluk Tomini Setelah Didiskusikan Saatnya Diwujudkan

Bupati Hamim Pou disaksikan Menteri Desa, PDTT Abdul Halim Iskandar dan Rektor UNG Eduart Wolok menandatangani prasasti deklarasi oleh seluruh pimpinan daerah yang berada di kawasan Teluk Tomini dan Maluku Utara, di TC Damhil Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Sabtu (12/06/2021). (F.dok.istimewa)

Kominfo, Bonebol – Bupati Bone Bolango Hamim Pou mengungkapkan implementasi pengembangan Kawasan Teluk Tomini dan Maluku Utara sesuai hasil pertemuan Regional Meeting Kawasan Teluk Tomini dan Maluku Utara, serta Inovasi Expo tahun 2021 yang digelar di Ballroom TC Damhil Universitas Negeri Gorontalo (UNG), memerlukan dukungan kuat semua pihak.
"Sebenarnya ini bukan sesuatu yang baru, ada beberapa daerah, lembaga dan kementerian yang sudah menggagas ini, ada forum diskusinya ada juga pertemuannya,"kata Hamim Pou, usai mengikuti kegiatan itu, yang mengangkat tema “Revitalisasi Kawasan Teluk Tomini dan Maluku Utara Dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi dan Investasi Perdesaan, Sabtu (12/6/2021).
Hamim mengatakan sekarang ini yang dibutuhkan adalah implementasinya. Tentu itu membutuhkan dukungan bersama pemerintah daerah, perguruan tinggi, pemerintah pusat dan para calon-calon investor di sekitar yang akan memulai kegiatan di kawasan Teluk Tomini.
“Teluk Tomini ini sangat kaya, dari zona 715 ini, wilayah perikanan ini kalau tidak salah potensi ikan ini jutaan ton, tapi kami Bone Bolango hanya bisa mengelola sekitar 5 persen dari potensi ikan di kawasan Teluk Tomini tersebut,”kata Hamim.
Hal ini, ungkap Hamim, dikarenakan ketersediaan armada kapal dan pabrik es juga terbatas, serta terus dukungan-dukungan konektivitas juga relatif terbatas."Jika ini bisa di kelola bersama-sama, ada koordinatornya yang menggerakkan, maka ini akan menjadi sumber kemakmuran bagi masyarakat di kawasan Teluk Tomini,"ungkap Bupati.
Sebab, jika kawasan Teluk Tomini ini, tidak dikelola dengan baik, ini akan menjadi liar, ada pencurian ikan."Paling banyak ikan di Teluk Tomini ini di curi dan kita tidak pernah tahu berapa nilai, bisa puluhan juta dolar,"tandas Hamim.
Hamim menambahkan jika potensi yang ada mampu dikelola, maka akan ada pendapatan untuk daerah, pendapatan untuk negara dan tentunya juga pendapatan untuk masyarakat. Olehnya itu, kita harapkan lewat pertemuan ini ada eksekusi dalam waktu yang tidak terlalu lama, satu tahun ke depan sudah masuk di tataran praktis.
“Sekali lagi tentang pemanfaatan Teluk Tomini, sebagai teluk terbesar di Indonesia. Setelah didiskusikan, saatnya diwujudkan,”tulis orang nomor satu di Kabupaten Bone Bolango itu dalam akun media sosialnya. (Tim IKP/Humas/Kominfo)

Sambutan