Wabup Pantau Prokes Covid-19 pada Pembelajaran Tatap Muka di SMP Negeri 1 Kabila
Wabup Merlan S. Uloli melakukan kunjungan peninjauan dan pemantauan di SMP Negeri 1 Kabila dan memberikan pengarahan pada apel sekaligus memastikan para siswa di sekolah tersebut mengikuti proses pembelajaran tatap muka sesuai dengan standar disiplin Prokes Covid-19, Selasa (25/5/2021). (F.AKP/Diskominfo)
Kominfo, Bonebol – Pembelajaran tatap muka terbatas secara langsung pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP di wilayah Kabupaten Bone Bolango sudah dimulai sejak, Senin (24/5/2021).
Di hari kedua, Selasa (25/5/2021) pelaksanaan proses pembelajaran tatap muka terbatas, Wakil Bupati Bone Bolango Merlan S. Uloli melakukan kunjungan peninjauan dan pemantauan di SMP Negeri 1 Kabila guna memastikan para siswa di sekolah tersebut mengikuti proses pembelajaran tatap muka sesuai dengan standar disiplin protokol kesehatan (Prokes) Covid-19.
Sebelumnya Wakil Bupati Merlan Uloli memberikan pengarahan pada apel terkait dengan pembukaan proses pembelajaran tatap muka terbatas secara langsung kepada kepala sekolah, guru dan siswa-siswi di sekolah itu.
“Keputusan pembukaan pembelajaran tatap muka ini, tentu menjadi kebahagiaan anak-anak sekolah. Karena mereka sudah terlalu lama tinggal dan belajar daring dari rumah, sehingga ini yang menyebabkan anak-anak Indonesia, termasuk anak-anak didik di SMP Negeri 1 Kabila sudah bosan dan jenuh di rumah,”ujar Merlan Uloli.
Oleh karena itu, pemerintah daerah dalam hal ini Bupati Bone Bolango Hamim Pou, kata Wabup Merlan Uloli, mengambil keputusan untuk membuka proses pembelajaran tatap muka, tetapi dengan syarat siswanya dibatasi setiap kelasnya dan harus disiplin dan taat pada Prokes Covid-19.
“Semua harus memakai masker, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan menjaga jarak. Itu yang harus ditaati dan dipatuhi oleh seluruh stakeholder di lingkungan sekolah, baik kepala sekolah, guru, dan terutama para siswa,”jelas Merlan.
Merlan menegaskan ini pemerintah daerah memberikan keputusan ini untuk diujicoba dulu. Siswa-siswa bergantian masuk kelas. Hari ini masuk, besok lagi siswa yang lainnya. Tujuannya apa, supaya tidak terjadi kerumpunan di sekolah, apalagi di ruang kelas.
“Jika ujicoba ini kita tidak jaga baik-baik, kita tidak disiplin, kita lupa dan lengah. Semua pada kumpul dan duduk berdekatan. Kita khawatir sekolah ini nanti akan ditutup kembali. Ini jangan sampai terjadi, semua guru dan siswa jangan sampai lengah,”tegas Wabup.
Wabup pun mengingatkan kepada para guru untuk mengawasi para siswanya. Jangan sampai sudah jam istirahat kemudian berselfi-selfi, kursi yang tadinya diatur berjarak, lalu diatur berdekatan. Itu tidak boleh.
“Siswa-siswa harus taati itu, kalau kursi sudah diatur jaraknya 1 meter, jangan digeser untuk berdekatan lagi. Karena apa, ini pandemi Covid-19. Corona masih ada. Jangan sampai muncul klaster baru Corona, karena pembukaan sekolah. Ini kita hindari,”tegas Merlan.
Wabup mengatakan kita harus waspada dan jangan lengah, supaya pembelajaran tatap muka di sekolah ini akan terus menerus. Kita berharap proses pembelajaran tatap muka ini bisa normal kembali seperti biasanya. Covid-19 masih ada, karena itu kita harus tetap disiplin dan taat Prokes. Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, pakai masker dan jaga jarak.
“Intinya dibutuhkan komitmen kepala sekolah dan guru untuk menjaga Prokes Covid-19 ini, demi keberlanjutan proses pembelajaran tatap muka secara terus menerus,”tutup Merlan. (Tim IKP/Humas/Kominfo)